Artikel Ilmiah

 

 

 

 

 

HOME

 

REALITAS VIRTUAL: SUATU BAHASA BARU UNTUK PEMBELAJARAN

Abstract
Virtual reality is a computer-based technology that gives learners a realistic, three dimensional, interactive experience. It is a powerful tool which enhances learning by allowing learners to perform skills in a realistic, engaging simulations of a real-life environment. And there is evidence that RV can improve learner motivation and retention of skills and reduce error rates. Virtual reality requires careful analysis and design to be implemented effectively and need a number of technologies and skills to develop and deploy. There is investment, trade-off, and risks to consider before starting no a RV project. RV is being used in many organizations to deliver performance based learning solution, such as the US National Guard, IBM, Motorola and so on. To improve the relevance of instruction generally RV should be develop and implement carefully in our instructional system while e-learning being get enhancement in the society.

Pendahuluan
Sejak sekitar satu dekade yang lalu, dunia pendidikan nasional dihadapkan kepada suatu kenyataan yang pahit tentang relevansi pendidikan. Pembelajaran yang berdasarkan kurikulum 1994 menjadikan anak-anak kebingungan. Dapat kita ambil contoh paling mudah yaitu isi pelajaran Pendidikan Moral Pancasila. Banyak sekali untuk tidak menyatakan hampir semua hal yang diajarkan para guru berdasarkan buku-buku wajib tidak terjadi atau ada dalam realitas kehidupan. Bahkan sampai tulisan ini disusun para pelajar tetap dibuat bingung, misalnya korupsi dinyatakan sebagai perbuatan jahat dan aib bagi pelakunya. Namun setiap hari mereka selalu dapat menemukan kenyataan bahwa korupsi terjadi di mana-mana, termasuk di lembaga-lembaga yang seharusnya menjadi 'penjaga moral' dan penegakan hukum pun ternyata tidak luput dari korupsi. Dan masih banyak lagi realitas dalam kehidupan yang menjadikan para pelajar bingung dan fenomena ini cukup beralasan bila disebut "Gegar Budaya" telah menimpa generasi muda. Selain itu keadaan semakin menghilangnya kesadaran terhadap pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan tak mustahil "generasi yang hilang" itu suatu saat nanti akan disuguhkan oleh "kiai sejarah" kepada bangsa kita. Tulisan ini akan mencoba mengkaji secara ringkas suatu realitas baru yang mau tak mau, suka tak suka telah masuk dalam kehidupan manusia termasuk masyarakat kita. Realitas baru itu adalah Realitas Virtual.

Apakah Realitas Virtual Dapat Dimanfaatkan untuk Pembelajaran?
Realitas Virtual (RV) adalah suatu teknologi berbasis komputer yang dapat mengetengah-kan suatu pengalaman realistik, tiga dimensi dan interaktif bagi mereka yang mulai menggulati komputer. Apakah RV dapat membantu memberikan solusi terhadap relevansi pembelajaran? Ataukah RV hanya akan menjadi suatu realitas yang akan menambah beban dan kesulitan baru dalam kehidupan masyarakat? Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang bisa diperpanjang lebih jauh, perlu lebih dahulu dipahami lebih dulu apakah sebenarnya yang dimaksud dengan RV itu sendiri. RV adalah suatu teknologi berbasis komputer yang mampu memberikan kepada penggunanya suatu pengalaman realistik, interaktif atau suatu daya rasa (sense) ada nyata disana (being there). Oleh karena itu RV merupakan suatu alat yang penuh daya yang mendorong belajar, dengan memberi peluang siswa mengungkapkan kemampuannya dalam suatu realitas simulatif tentang suatu lingkungan yang realistis hidup. Dapat dibuktikan bahwa RV dapat meningkatkan motivasi, daya retensi keterampilan siswa dan mengurangi tingkat kesalahan. Sebagai salah satu bentuk pembelajaran pelatihan berbasis komputer, RV dapat banyak meredusir rata-rata waktu belajar dan karenanya juga biaya yang terkait dengan hasil dari proses belajar, RV memberikan pandangan baik tentang teknik evaluasi berbasis pencapaian prestasi.

RV memerlukan analisis dan desain yang teliti agar dapat diimplementasikan secara efektif. Untuk itu dibutuhkan sejumlah teknologi dan suatu rentang kemampuan guna mengembangkan dan menyebarkannya. Tnetu saja juga perlu memahami tentang investasi, perdagangan, resiko sebelum memulai suatu kegiatan (suatu proyek RV). RV kini banyak digunakan dalam berbagai organisasi untuk menyampaikan pemecahan masalah belajar berbasis prestasi. Berbagai teknik telah dikembangkan untuk membantu dalam proses menciptakan belajar berbasis RV. Bagaimanakah RV dapat meningkatkan efektifitas belajar? Untuk menjawabnya perlu dianalisis lebih lanjut hal-hal berikut ini.

Hakekat Realitas Virtual
Seperti telah disebut di atas, RV adalah suatu teknologi berbasis komputer yang memberikan suatu pengalaman realistis, interaktif, atau suatu daya-rasa (sense) tentang sesuatu yang ada ("being there") Menurut Carol Gunther Mohr dkk dalam the ASTD Handbook of Training Design and Delivery (2000) Realitas Virtual adalah: Y Representasi realitas hidup, tiga dimensi dengan komputer grafik yang menggambarkan fungsionalitas obyek lengkap atau lingkungan dan memungkinkan seseorang bergerak di dalam lingkungan tersebut; Y Tanggapan interaktif, serta-merta dan realistik terhadap aksi penggunanya; Y Membawa, melibatkan dalam proses fisik dan menempatkannya pada pusat pengalaman pengguna.

Berbeda dengan animasi dan video yang citranya dimainkan dan diulangmainkan dalam suatu sekuen yang sudah diatur, RV dapat dilihat, berinteraksi dengannya, dan memeriksa-nya dari perspektif dan sekuen yang manapun. Pengguna memilih sudut pandang sesuai dengan kegiatan yang dilakukannya. Hal ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dibanding pelatihan berbasis multimedia konvensional, yang dalam pengoperasian program lebih ditetapkan (dibatasi). RV memberikan masukan multi sensor yang memungkinkan pengguna: melihat dan mendengar, menampilkan kegiatan/aksi, menangkap akibat aksi melaui umpan balik yang serta merta, realistis (secara visual dan auditif), serta dalam beberapa kasus pengalaman umpan balik secara real time (senyatanya). Teknologi RV dapat digunakan secara sendiri sebagai lingkungan virtual saja atau terintegrasi dengan suatu aplikasi pelatihan multimedia berbasis komputer seperti animasi video, dan teks. RV sering diterapkan menyimulasikan atau aplikasi berbasis skenario yang memungkinkan pengguna menampilkan kemampuan dan menerapkan pengetahuan sementara bekerja sesuai kecepatan (pacing)-nya sendiri.

Beberapa Teknik Dasar
Berikut akan dibahas kapan, mengapa dan bagaimana mengembangkan program belajar berbasis RV. Y RV diterapkan orang ditujukan pada suatu aneka permasalahan pelatihan dan situasi. Hal ini dapat dalam bermacam bentuk, kecepatan diri (self-pacing), dengan bimbingan instruktor, dan metode belajar lain tergantung pada faktor-faktor seperti biaya, waktu penyampaian, isi materi, dan pengguna (siswa); Y RV tidak terlepas dari suatu pengalaman mandiri dan kecepatan diri. Seorang pengguna (siswa) "membenamkan diri" dalam suatu lingkungan virtual, berinteraksi dengan obyek disekitarnya dan mengalami hasil/akibat dari aksi tersebut dalam bentuk visual, aural dan kadangkala umpan balik stimulus rasa (taktile). Sistem praktik dan umpan balik ini tergantung pada pengguna (siswa) dalam loop mulai beraksi atau bereaksi terhadap perubahan situasi yang telah didesain atau dikembangkan oleh desainer pelatihan. Sudah umum diterima prinsip bahwa pengguna (siswa) dewasa mengapresiasi dan mengambil manfaat dari suatu tingkat belajar sendiri dan media belajar yang aneka ragam. Tingkat interaktivitas yang diberikan RV menambahkan suatu lapis kompleksitas dan perhatian yang membuat pengguna (siswa) dalam melakukan pengoperasian point and click (menunjuk dan klik) yang disediakan oleh metoda pelatihan berbasis komputer lain. RV dapat berupa suatu lingkungan sendiri atau dapat dikaitkan dalam suatu program pelatihan multimedia berbasis komputer seperti medium lainnya. RV berbasis program dengan kecepatan diri (pengguna) adalah yang paling efektif untuk pengajaran kognitif atau keterampilan prosedural. Program ini dapat didesain untuk pembelajaran pengenalan bagi staf baru; pembelajaran penyegaran atau remedial bagi staf yang berpengalaman; untuk praktik dan latihan keterampilan bagi semua staf.

Suatu aplikasi pelatihan sesuai kecepatan (pacing-pengguna) tidaklah harus suatu aplikasi bagi seorang pengguna (siswa) berdasar desain atau suatu hasil dari keterbatas an peralatan, dua atau tiga pengguna (siswa) dapat memakai stasion pelatihan RV dengan beberapa keuntungan. Dalam suatu studi penggunaan pelatih utilisasi RV untuk US National Guard, peneliti menemukan bahwa pasangan pengguna (siswa) pada setiap stasion pelatihan menerima pelatihan efektif. Ini membuktikan bahwa tugas-tugas yang diajarkan digunakan oleh dua orang, dengan pembagian yang seorang berinteraksi dengan suatu pekerjaan dan lainnya meyakinkan bahwa prosedur yang benar sudah diikuti Lingkung an RV dapat secara bersamaan melayani beberapa pengguna yang berkolaborasi pada suatu permasalahan pelatihan adalah langkah logis berikutnya, tetapi belum ada cukup penelitian tentang efektivitas relatif dari jenis aplikasi ini guna memberikan panduan khusus bagi aplikasi RV. Untuk merangkum, sumbernya tersedia, menyediakan bagi setiap pengguna (siswa) stasion sendiri dan pendekatan inilah yang lebih disukai. Namun demikian bila pasangan penggguna (siswa) diperlukan atau akan melakukan pelatihan lebih mirip dengan tugas pekerjaan sebenarnya, peralatan pelatihan RV tetap dapat diaplikasikan.

Belajar dengan Bimbingan Instruktur

Pengajaran dengan pelatih di kelas dan laboratorium dapat menggunakan program berbasis RV untuk: Y Memberikan ilustrasi peralatan yang kompleks atau tentang prosedur yang efisien; Y Mendemonstrasikan kondisi atau lingkungan sekitar yang tidak biasa yang akan sulit atau berbahaya dilakukan dengan peralatan sunggguhan atau dalam kondisi nyata; Y Memperkenalkan penggunaan dari pelatihan berbasis RV Manfaat lain penggunaan materi berbasis RV di dalam kelas menyangkut persepsi intruktur/guru tentang penggunaan pembelajaran dengan pacing/kecepatan diri pengguna/siswa dalam suatu lingkungan ruang kelas. Sementara guru takut pembelajaran dengan kecepatan (pacing) siswa, sebab alat itu akan menggantikannya. Memberi kesempatan para guru berinteraksi dengan materi tersebut akan memperbaiki kualitas pembelajarannya dengan meredusir ketakutan tersebut. Sementara guru/instruktur dapat mengambil manfaat dari penggunaan materi berbasis RV, sekali pengguna/siswa tahu bagaimanna menggunakannya, yang terbaik adalah membiarkan mereka langsung berinteraksi dan tidak mengganggu kecepatan belajarnya untuk setiap pelajaran atau modul. Langkah kunci pendayagunaan alat-alat pelatihan RV dan perangkat pelajaran lainnya mengurangi platform penyajian dan perangkat dengan suatu sajian slide yang interaktif yang secara relatif mahal. Para guru juga harus memperhatikan untuk tidak membiarkan teknik ini menimbulkan deviasi-deviasi minor antara lingkungan virtual dan lingkungan aktual pada saat mendikusikan topik umum dan peluang bagi siswa untuk melepaskan frustrasi mereka.

Diintegrasikan dengan Metode lain
RV dapat diintergrasikan dengan teknik pembelajaran lain dengan efektif, khusus-nya pelatihan hidup. Yang menggunakan sebagian peralatan dan lingkungan RV adalah suatu alat untuk mengurangi harga yang mahal, yang sulit dicari atau peralatan yang sulit ditangani dan untuk menyiapkan siswa yang menggunakan sebagaian besar waktunya di dalam "dunia nyata". Namun memanfaatkan RV saja sebagai solusi tunggal bukanlah suatu metode pelatihan keterampilan motorik yang efektif. Strategi pelatihan yang paling efektif adalah mendayagunakan gabungan pelatihan virtual untuk keterampilan kognitif dan untuk keterampilan motorik dengan pelatihan hidup yang telah disiapkan sesuai waktu yang tersedia, materi dan atribut untuk siswa.

Bagaimana dengan Assesmen, Evaluasi dan Sertifikasinya
Secara ideal lingkungan tes untuk seorang siswa hendaknya sedekat mungkin dengan situasi tugas nyatanya namun demikian kondisi tes tersebut jarang dapat dicapai karena faktor biaya dan logistik. Penggunaan RV untuk tes penguasaan keterampilan dan pengetahuan menawarkan alternatif cost-effective apakah materi disampaikan melalui pembelajaran tradisional, atau jenis pelatihan berbasis komputer lain, atau pelatihan berbasis RV. Setelah suatu sesi praktik dalam lingkungan virtual, siswa dapat melakukan penilaian diri dan guru dapat mereview prestasi mereka. RV adalah suatu pilihan yang menarik bila resiko atau biaya sangat mahal dikaitkan dengan belajar. Misalnya, dalam suatu kursus penghancuran, pengukuran, penempatan, dan pemuatan bahan peledak dapat dilakukan dengan tugas-tugas kecil namun penghancuran tempat yang luas mungkin tak dapat diteskan dalam kondisi apapun namun bisa dilakukan secara virtual. Desain dari lingkungan pengetesan hendaknya divalidasi untuk meyakinkan keberhasilan atau kegagalan siswa dalam kasus tes tak dapat dihubungkan dalam simulasi RV yang mendatang atau faktor lainnya, karena isu pertanggungjawaban selalu dikaitkan dengan proses sertifikasi apapun, hal ini benar bahwa tes digunakan untuk sertifikasi. Misalnya simulator pengemudi belum lama digunakan untuk mengajar keterampilan dasar, tetapi tes mengemudi selalu di tes di jalan. Sekarang hanya simulator yang digunakan untuk mengetes pengemudi sebelum diterbitkannya ijin. Aplikasi RV terutama umpan balik akan menghasilkan penerimaan sebagai mekanisme sertifikasi karena kendala biaya, ketersedian agen atau lokasi sertifikasi, sifat tes yang destruktif dll. Namun apakah tingkat ketepatan dan fungsionalitas yang disediakan oleh suatu penerapan RV mencukupi untuk pemberian sertifikasi sesuai hukum belum dijabarkan. Sampai isu ini diiputuskan, RV hendaknya digunakan untuk menguji dan mengevaluasi apakah aplikasi RV paling tidak serealistik (dalam arti fungsionalitas dan ketepatan) dengan komponen lain dalam pelatihan.

Manfaat dari Penggunaan RV
Sebenarnya RV menyumbang manfaat dari semua teknologi CBT termasuk
Y Menguranggi total biaya pelatihan,
Y Memperbaiki konsistensi isi pelajaran,
Y Menguranggi waktu rata-rata belajar,
Y Meningkatkan akses ke belajar berkualitas tinggi untuk sejumlah besar peserta/siswa yang secara geofgrafis berjauhan.

Dapat ditambahkan bahwa teknologi RV memiliki karakteristik yang unik yaitu termasuk kemampuan Y Melibatkan siswa dalam pengalaman belajar dan meningkatkan motivasinya untuk belajar, terutama para pekerja yang mempelajari pekerjaan (job) dan lebih suka belajar sambil melakukan (learning by doing); Y Menyediakan suatu keanekargaman yang luas kondisi realistik dan umpan balik terhadap praktik dan latihan keterampilan dengan lingkungan yang bebas dan tanpa resiko; Y Mempromosikan tugas-tugas belajar konseptual dan prosedural; Y Mengurangi kesalahan dalam menampilkan keterampilan, terutama untuk tugas-tugas yang kompleks Y Meningkatkan daya tahan ingatan (retensi yang dipelajari)

Bukti dari manfaat tersebut sedang berkembang berupa aplikasi yang lebih praktis yang telah dikembangkan dan dievaluasi. Berikut daftar garis besar hasil dari beberapa pelatihan yang menggambarkan manfaat RV:
a) NASA menggunakan RV untuk menyiapkan astronot dan pengontrol penerbangan teleskop ruang angkasa Hubble dengan misi perbaikan. Hasil-hasil dari suatu survei paska pelatihan formal menunjukkan bahwa waktu pelatihan berkurang dari berjam-jam menjadi menitan untuk suatu perangkat tugas yang kompleks dan hal ini memberi kontribusi terhadap keberhasilan misi tersebut.
b) Motorola menemukan dalam suatu studi terkontrol bahwa prestasi siswa sama baiknya dengan yang dihasilkan paberik berbasis RV dengan yang mereka lakukan dalam waktu nyata (real time) dan dilaporkan berkurang rasa takut membuat kesalahan yang dapat merusak peralatan. Mereka juga menampilkan tugas-tugas yang kompleks dan penting dengan lebih sedikit kesalahan (1 kesalahan dalam kelompok RV dibanding dengan 14 kesalahan dalam kelompok kontrol yang mengggunakan peralatan aktual).
c) Pabrik-pabrik semi konduktor melaporkan pengiritan yang dramatis sebagai suatu akibat pengurangan jumlah kesalahan dari 25% ke 2%, telah mengurangi kerusakan peralatan, dan lebih dari 50% pengurangan waktu pelatihan dalam suatu industri di mana kesalahan tunggal dapat bernilai ratusan ribu dolar, nilai ROI (return of investment-pulang modal investasi) untuk pelatihan berbasis RV dapat diketahui dalam waktu 8 jam.
d) US National Guard melakukan suatu studi terkontrol terhadap sistem perawatan peralatan berbasis RV mereka dan menemukan bahwa
- Hal itu memperbaiki kemahiran keterampilan penting untuk pelatihan pengenalan dan penyegaran, mereduksi biaya keseluruhan dari keterampilan yang dipesyaratkan untuk diperoleh dan dirawat;
- Meningkatkan jumlah siswa yang dapat dilatih serentak dalam waktu separohnya;
- Mereduksi ketergantungan pada peralatan yang mahal dan sulit didapat atau sulit dikelola;
- Para sisiwa menerimanya hal itu memperbaiki kemampuan mereka dan mempertahankan pengetahuannya.

Teknologi Apa Saja yang Diperlukan untuk Pengembangan dan Penyajian RV
Sebagai sebuah teknologi berbasis komputer yang canggih, RV memerlukan sejumlah sumber untuk pengembangan dan aplikasi penyajian belajar. Teknologi yang berlainan diperlukan untuk mengembangkan dan menyajikan materi pembelajaran RV dengan tingkat yang bebeda. Teknologi untuk mengembangkan dan menyajikan pelatihan RV secara kontinyu disusun.Secara selintas berikut dapat digunakan mempediksi teknologi yang akan dikembangkan RV memerlukan suatu kombinasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer yang mempunyai tawaran untuk diimplemantasikan tergantung pada:
Y Tingkat realisme yang diperlukan,baik kejituan visual dan jumlah waktu nyata atau tanggapan sertamerta, penampilan fungsional;
Y Jumlah interaksi antara pengguna dan lingkungan virtualnya;
Y Tingkat keterkaitan (apakah siswa mengetahui hanya citra yang dihasilkan komputer atau memandangnya melalui kaca khusus atau memperhatikan sebuah monitor);
Y Tingkat kedalaman persepsi dan stimulus rasa (taktil) yang diperlukan;
Y Waktu respon dari sistem (seberapa cepat dan lancar citra, bunyi, dan atau gerakan kelihatan;
Y Sumber-sumber yang ada atau tersedianya dana.

Perangkat keras yang diperlukan untuk menayangkan RV tergantung faktor-faktor tersebut. Secara umum dapat dinyatakan bila persyaratannya pada skala rendah, sebuah komputer standar mungkin cukup, tetapi bila persyaratannya bertambah workstation grafik yang lebih tinggi dan alat-alat khusus diperlukan. Perangkat lunak yang mennciptakan RV termasuk sejumlah program modeling grafis 3 dimensi dan bangunan lingkungan virtual. Keperluan perangkat lunak tergantung pada pemilihan perangkat keras dan menyangkut pengembangan lingkungan virtual.

Teknologi untuk Penyajian
Suatu implemenatasi dasar dari RV pada sebuah komputer multimedia standar dengan kemampuan grafis dan audio yang bagus. Program berbasis RV dapat disajikan pada CD-ROM, melalui jaringan, dan pada suatu tingkat terbatas melalui internet. Untuk banyak aplikasi belajar, ketersediaan perangkas keras ini memadai. Namun tergantung pada persyaratan yang disebut di muka, peralatan khusus yang mungkin diperlukan termasuk:
a) suatu head display (HMD=head mounted display) dan jalur untuk pengoperasian lebih
besar;
b) kaca 3 dimensi stereokopis untuk memperkuat kedalaman persepsi;
c) peralatan untuk menguatkan umpan balik taktil, seperti sebuah joystick, sebuah kemudi (driver) roda penampil umpanbalik, suatu platform gerak dan sarung/wadah suatu data stasion grafis dengan power lebih besar dari komputer standar untuk meningkatkan penampilan;
d) sistem-sistem proyeksi lain dengan resolusi tinggi khusus atau lingkungan untuk menampilkan realisme lebih besar, respon, dan faktor lainnya.

Teknologi untuk Pengembangan RV
Suatu pelatihan pengembangan RV yang efektif memerlukan peralatan perangkat lunak yang menunjang proses pelatihan pengembangan dari awal sampai akhir termasuk: analisis pelatihan; pengembangan courseware, persiapan materi multimedia; pengembangan model RV; pengembangan simulasi; pengembangan website bila diperlukan.

Peralatan Modeling RV

Model-model RV adalah representasi 3 dimensi obyek atau lingkungan. Peralatan khusus diperlukan untuk suatu proyek yang penjabaran data standar terpilih, lingkungan penyajian, dan sumber dan preferensi tim proyek. Secara umum, tersedianya pilihan multimedia standar dan penyajian memandu seleksi peralatan modelling RV. Peralatan modelling RV yang digunakan termasuk Multigen, 3Dstudio Max, ALIAS, dan perangkat citra, tergantung pada bidang studi. Peralatan modelling RV juga termasuk kemampuan konversi dari desain dan atau data arsitektur dan data lapangan/daerah.

Peralatan Simulasi RV

Suatu bagian kunci dari kapabilitas dari sistem pelatihan RV adalah kemampuan dari obyek dalam dunia RV menstimulasi tindakan dari obyek nyata dan reaksi dari siswa yang sesuai. Satu model 3 dimensi yang telah dikonstuksi, perilakunya digabungkan dan skenario-skenario dibangun menstimulasi penampilan tergantung pada kompleksitas dari model simulasi yang diperlukan dan coursewarenya, simulasi mungkin tertulis dalam corseware bahasa tertulis atau bahasa program simulasi terpisah. Pelatan tersebut termasuk Dirext X, Active Srviuce Page, Visual basic Script, Java Script, Superscape, World ToolKit, Vega dan VRML.

Penerapan Praktis RV
VR tengah diterapkan oleh berbagai organisasi untuk meningkatkan efektivitas belajar. Sebagian dari implementasi tersebut masih dalam taraf usaha percobaan (pioneer). Tentu saja pengalaman-pengalaman yang diperoleh akan berakumulasi menjadi suatu benchmark bagi lainnya. Menurut Training Magazine's Industry Report 1998 ditemukan bahwa 2% dari 1828 responden yang menggunakan RV, sedang 88% menggunakan metode dibimbing intruktor. Diprediksikan metode belajar berbasis teknologi meningkat, pemakaian RV juga diharapkan berkembang.

Berikut tiga tahapan perkembangan RV menurut Research Triangle Institute.
Evolusi RV dari trainer generasi pertama ketiga menunjukkan perbaikan teknologi dalam platform komputer dan penggunaan sofware standar serta kemampuan guna ulang software dan desain. Tabel itu juga merepresentasikan suatu pengkaitan intergasi dari RV kedalam sistem belajar seperti materi RV berubah dari prototipe ke demontrasi kapabilitas untuk sistem training yang telah diinstal serta pembelajaran berdasar pacing diri siswa diintergasikan ke kelas dan latihan secara hidup.

The Virtual Maintenance Trainer (VMAT) adalah seri generasi pertama peralatan training maintenance untuk tank M1A1dan dua variasi dari Bardleu M2 angkutan personil. VMAT telah digunakan di lapangan oleh pasukan the US National Guard sebagai pengganti metode pelatihan tradisional. VMAT menggunakan satu komputer dan soft-ware RV ($10.000), sedang metode tradisional menggunakan kendaraan yang menelan biaya jutaan dollar. Atau papan panel komponen yang senilai lebih dari $60. Reduksi biaya ini memungkinkan melakukan pelatihan angkatan dan berlatih malam dan akhir pekan sepanjang tahun dan tidak dibatasi dengan pelatihan terpusat selama musim panas. Penggunaan ulang materi yang ekstensif lintas variasi ketiga tahap dalam pembelajaran mereduksi perkembangan biaya. Ciri-ciri lain dari VMAT termasuk:
(a) mampu men-download- modul pelajaran dan meng- up-load hasil belajar siswa;
(b) mengintegrasikan peralatan tes aktual dengan dunia RV guna meningkatkan realisme dalam pengalaman siswa;
(c) belajar jarak jauh berbasis RV dimana modem menghubungkan VMAT kepada trainer melalui telepon. Hal ini memungkinkan seorang instruktor jarak jauh memanipulasi suatu model virtual siswa utuk menjelaskan suatu point.

Sementara itu siswa yang bekerja dengan VMAT menjadikannya familiar dengan peralatan. Mereka dapat mengeksplorasi model RV tanpa resiko dan menjadikan kepercayaan dirinya lebih besar ketika pertama kali menghadapi kendaraan sesungguhnya. Pengalaman siswa dapat mempelajari ulang prosedur secara jauh lebih cepat dibanding bila memakai kendaraan aktual. Selain menghemat waktu penggunaan model menghindarkan banyak kebosanan bagian dari prosedur aktual sementara berkonsentrasi pada hal-hal kognitif.

Generasi kedua trainer berbasis RV memberikan perbaikan teknnologi dan perluasan kapabilitas sistem. Hal tersebut termasuk
1) Menggerakan model RV ke dalam platform komputer yang tidak memerlukan akselerasi grafis.Platform ini memperbesar potensi distribusi materi kursus (courseware);
2) Pengembangan teknik RV berbasis citra sebagai satu alternatif murah dari model RV berbasis 3 Dimensi tradisional. Dengan RV berbasis citra memungkinkan pengguna mengeksplorasi suatu lingkungan virtual yang kompleks tetapi tidak menunjang tingkat interaksi dan simulasi yang dimiliki oleh model tradisional.

MTS (RT's Maintenance Training System) untuk tank M1A2, dengan generasi ketiga mengintegrasikan alat-alat fisik ke dalam sistem training maintenance. Selain itu juga memberikan suatu lingkungan belajar lebih baik terhadap retensi keterampilan psikomotor, sedang RV desktop simulator telah diimplementasikan pada komputer digunakan untuk pelatihan keterampilan kognitif. Hasilnya berupa suatu sistem pelatihan yang menyediakan lebih dari 200 jam pelatihan keterampilan perwatan (maintenance).

Generasi sistem pelatihan akan menggunakan pemrosesan bahasa natural untuk komunikasi dengan berbicara antara siswa dengan komputer. Program akan dapat memainkan suatu peran pasif sebagai instruktur dengan membimbing siswa melalui proses langkah demi langkah. Siswa dapat melakukan interupsi proses ini untuk mengajukan pertanyaan, mengeksplorasi peralatan virtual, dan mengambil alternatif jalur solusi. Sedang komputer akan mengingatkan bila siswa mengambil suatu tindakan berbahaya atau merusak. Mungkin potensi terbesar pendekatan ini adalah kapasitas untuk interaksi yang hands-free dengan sebuah komputer sebagai manual perbaikan yang bersuara.

Dapat ditambahkan bahwa RV sedang digunakan secara ekstensif dalam pelatihan tenaga medis karena RV menyediakan lingkungan yang aman, murah untuk melakukan praktik keterampilan, kritis satu contoh pengujian pasien dan simulasi perawatan trauma sebuah simulator berbasis RV multimedia dan interaktif telah dikembangkan oleh RT1 yang menawarkan praktik realitis perawatan trauma. Teknisi gawat darurat medis, siswa medis, perawat dapat mempertajam kemampuan menguji dan membuat keputusan serta mengembangkan suatu apresiasi respon dari pasien dengan treatmen yang tepat. RV juga digunakan untuk pelatihan keselamatan karena memungkinkan siswa mempraktikkan keterampilan dan menerima umpan balik dalam berbagai kondisi dengan tanpa mengganggu dirinya, peralatan ataupun lingkungan. Organisasi yang telah menggunakan RV untuk pelatihan penyelamatan di antaranya Arizona Public Service CO, Fluor Daniel Hanford, Innc, The US Bureau of Alcohol, Tobacco and firearms dll. Selain itu organiasi manufacture yang menggunakan RV termasuk Motorola, IBM dan Ford Motor Company. Perusahaan telekomunikasi yang menggunakannya di antaranya yaitu Southwestern Bell.


Kesimpulan
Dari kajian ringkas diatas kini terbuka lebih luas penggunaan teknologi komputer dengan aneka kemampuannya untuk peningkatan relevansi pembelajaran dalam arti realitas kehidupan sesuangguhnya dapat dites, dimanipulasi, dievaluasi serealistis mungkin sehingga memberikan pengalaman belajar yang amat berharga. Tentu saja tidak mudah mengaitkan realitas kehidupan nyata terutama aspek moral dengan realitas virtual. Penulis sengaja menampilkannya sebagai suatu gimmick yang syukur mendorong para pemikir dan pendidik melakukan eksplorasi menemukan pendekatan yang tepat untuk mengatasinya. Pemanfaatan RV untuk pembelajar tampaknya merupakan suatu hal yang niscaya sejalan dengan gencarnya sosialisasi e-learning sekarang ini.

(Sumber : http://pustekkom.depdiknas.go.id)


Pustaka Acuan:
Bell, James,1998. A new dimension in cbt. Inside Technology Training, 2(9)
Frank, Geofrey, and Jorge Montoya,1997, "On the Design of Classrooms for the 21 st Century" Interservice/industry Training System and Education Conference
Greengard, Samuel, 1998, "Virtual" training becomes reality,Indutsry week 247(2)
Interactivity magazine
http://www.webopedia.com A technical online encyclopedia
Research Triangle Institute, Virtual Reality Multimedia Training
http://www.rti.org/vr/w/vrtrain.html

 

 

 

 

Kembali ke Daftar Judul Tulisan Online

 

Created By M.Sutarno@2009, email : nelan_indah@yahoo.com

Free Web Hosting